BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia
adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang, sejak ratusan
tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik objek
formal yang mempersoalkan hakikat manusia sebagai apa danya manusia dan dengan
berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang
berpikir atau homo sapiens, makhluk yang berbuat atau homo faber, makhluk yang
dapat didik atau homo educandum, dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan
tentang manusia tersebut. berbagai pandangan tersebut membuktikan bahwa,
manusia adalah makhluk yang kompleks.
Kini
bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang dimaksud manusia
secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan
manunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrat manusia yang
seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi : (i) individu dan sosial, (ii)
jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat.
Uraian
tentang manusia berkaitan dengan kedudukannya sebagai peserta didik, haruslah
menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan
kepentingan pendidika, akan lebih ditekankan hakiki mansuia sebagai kesatuan
sifat makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani,
dan sebagai makhluk Tuhan dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan
kehidupannya di akhirat.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari individu?
2. Bagaimanakah
karakteristik individu?
3. Apa
sajakah perbedaan yang ada pada individu?
4. Apa
sajakah aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu?
C. Tujuan
Penyusunan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas
dapat disimpulkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan
definisi individu secara keseluruhan.
2. Menjelaskan
karakteristik masing-masing individu.
3. Menjelaskan
perbedaan yang ada pada individu.
4. Menjelaskan
aspek-aspek yang mempengaruh pertumbuhan dan perkembangan individu
D. Manfaat
Penyusunan Makalah
a. Penyusun
Penyusun dapat berbagi
ilmu, dan menambah wawasan kami tentang Karakteristik dan Perbedaan Individu
serta pengertian-pengertiannya dan aplikasinya.
b. Pembaca
Pembaca dapat meningkatkan wawasan tentang Karakteristik dan Perbedaan Individu
serta pengertian-pengertiannya dan aplikasinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Individu
dan Karakteristiknya
1. Pengertian
Individu
Dalam kamus Echols & Shadaly (1975),
individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan dan
oknum. Setiap orang, apakah ia seorang anak atau seorang orang dewasa dan
apakah ia berada di dalam suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut
Individu. Individu menunjukkan kedudukan seorang sebagai orang-perorang atau
perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan
orang-perorang, berkaitan dengan perseorangan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat
dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan
potensi-potensi yang dimilkinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja
yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Jadi anak dibantu oleh
guru, orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkan kapasitas dan
potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
diinginkan.
2. Karakteristik
Individu
Setiap
individu memiliki karakteristik bawaan (heredity) dan lingkungan (environment).
Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang dibawa sejak lahir baik yang berkaitan dengan faktor biologis
maupun sosial psikologis. Kepribadian, perilaku, apa yang diperbuat,
dipikirkan, dan dirasakan oleh seorang (individu) merupakan hasil dari perpaduan
antara faktor biologis sebagaimana unsur bawaan dan pengaruh lingkungan.
Dikenali
bahwa anak mulai masuk sekolah tidak tidak selalu sama umurnya. Mereka selalu
menunjukkaan berbeda karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang
dibawanya ke sekolah, pada akhirnya terbentuk pengaruh lingkungan dan hal lain
yang mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilannyadi sekolah, selanjutnya
bagi masa depan kehidupannya.
Sejak
pembuahan (konsepsi ) kehidupan yang baru itu secara berkesinambungan dipengaruhi
oleh berbagai faktorlingkungan yang merangsang. Setiap rangsangan tersebut,
baik secara terpisan atau terpadu dengan rangsangan yang lain semuanya membantu
perkembangan potensi-potensi biologis demi terbentuknya perilaku maanusia yang
dibawa sejak lahir. Hal tersebut pada gilirannya membentuk suatu pola
karakteristik perilaku yang dapat mewujudkan seseorang sebagai individu yang
berkarakteristik beda dengan individu – individu lain.
B. Perbedaan
Individu
Dalam aspek
perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu (i) semua
diri manusia mempuyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya dan
(ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan
manusia-secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungana
berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat
kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan
kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur
perbedaan tersebut.
Ciri
dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut
perbedaan individu atau perbedaan individual. Makna “perbedaan” dalam
“perbedaan individual” menurut Lindgreen
(1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun
psikologis. Seorang ibu yang memiliki seorang bayi, bertutur bahwa bayinya
banyak menangis, bergerak, dan kuat minum. Ibu lain yang juga memiliki seorang
bayi, menceritakan bahwa bayinya
pendiam, banyak tidur, tetapi kuat minum. Cerita kedua ibu itu telah
menunjukkan bhawa kedua bayi itu memiliki ciri dan sifat yang berbeda satu sama
lainnya.
Seorang
guru setiap tahun ajaran baru selalu menghadapi siswa yang berbeda satu sama
lain. Siswa yang berada di dalam sebuah kelas, tidak terdapt seorangpun yang
sama. Kemungkinan ada dua orrang kelihatannya jika diamati benar-benar antara
keduanya tentu terdapat perbedaan. Perbedaan yang segera dapat dikenal oleh
guru tentang siswanya adalah perbedaan fisiknya : seperti tinggi badan, bentuk
badan, warna kulit, bentuk muka, dan semacamnya. Dari fisik, seorang guru cepat
mengenal sisiwa di kelasnya satu persatu. Ciri lain yang segera dapat dikenal
adalah tingkah laku masing-masing siswa, begitu pula suara mereka. Ada siswa
yang lincah, banyak bergerak, pendiiam, dan sebagainya. Ada siswa yang nada
suaranya kecil atau tinggi dan ada yang besar atau rendah, ada yang jika
berbicara cepat dan dan ada pula yang pelan-pelan. Apabila ditelusuri secara
cermat siswa yang satu dengan yang lain memiliki sifat-sifat psikis yang
berbeda-beda.
Bidang-bidang
Perbedaan
Garey
(Oxendine, 1984) mengkategorikan perbedaan individual kedalam bidang-bidang
berikut:
1. Perbedaan
fisik: usia, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,
dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan
social termasuk status social ekonomi, agama hubungan keluarga dan suku.
3. Perbedaan
kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.
4. Perbedaan
intelegensi dan kemampuan dasar.
5. Perbedaan
kecakapan atau kepandaian disekolah.
Perbedaan
fisik bukan hanya terbatas pada cirri yang dapat di amati dengan panca indera
kita, seperti tinggi badan, warna kulit, jenis kelamin, nada suara dan bau
keringat, akan tetapi juga cirri lain yang dapat diketahui setelah diperoleh
informasi atau di adakan pengukuran.
Usia, berat badan, kecepatan berlari, golongan darah, pendengaran,
pengliahatan dan semacamnya merupakan
cirri-ciri yang tidak dapat diamati denga pengindraan.
Secara
kodrati manusia memiliki potensi dasar yang secara esensial membedakan manusia
dengan hewan, yaitu pikiran, perassan dan kehendak. Sekalipun demikian potensi
dasar yang dimilikinya itu tidaklah sama bagi masing-masing manusia. Oleh
karena itu sikap, minat, kemampuan berfikir, watak, perilakunya, serta hasil
belajar manusia berbeda-beda.
Perbedaan-perbedaan
tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka dirumah maupun disekolah. Gejala
yang diamati adalah bahwa mereka menjadi lebih mampu dalam bidang seni atau
bidang ekspresi lain, seperti olahraga dan keterampilan, sebagian lagi dapat
lebih mampu dalam bidang kognitif atau yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
a. Perbedaan
kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan
yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang
memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek.
Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya
terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik
untuk menjadi miliknya. Setiap saat, bila diperlukan pengetahuan yang
dimilikinya itu dapat direproduksi. Banyak atau sedikit, tepat atau kurang
tepat pengetahuan itu dapat dimiliki dan dapat diproduksi kembali merupakan
tingkat kemampuan kognitif seseorang.
Kemampuan kognitif menggambarkan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang. Pada dasarnya
kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Sebagaimana diketahui bahwa hasil
belajar merupakan perpaduan antara factor pembawaan dengan factor lingkungan
(factor dasar dan factor ajar). Factor dasar yang berpengaruh menonjol pada
kemampuan kognitif ini adalah bakat dan kecerdasan (intelegensi). Intelegensi sangat berpengauruh pada
kemampuan kognitif seseorang. Dikatakan bahwa kecerdasan dan nilai kemampuan
kognitif berkorelasi tinggi dan positif, semakin tinggi nilai kecerdasan
seseorang semakin tinggi kemampuan kognitifnya.
b. Perbedaan
kecakapan bahasa
Bahasa
merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupnnya.
Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa
merupakan kemampuan seseorang unntuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk
ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan
berbahasa tersenut sangat dipengaruhi oleh factor kecerdasan dan lingkungan.
Factor-faktor lain yang juga penting antara lain adalah fisik, terutama organ
bicara.
c.
Perbedaan kecakapan motorik
Kecakapan motorik merupakan kemampuan
untuk melakukan koordinasi gerakan syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf
pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja
syaraf yang sistematis. Alat indera menerima rangsanga, rangsangan tersebut
diteruskan melalui syaraf sensoris ke syaraf pusat (otak) untuk diolah, dan
hasilnya dibawa oleh syaraf motorik uuntuk memberikan reaksi dalam bentuk
gerakan-gerakan atau kegiatan. Dengan demikian ketetapan kerja syaraf akan
menghasilkan suatu bentuk kegiatan tepat, dalam arti kesesuaian antara
rangsangan dan responnya. Kerja ini akan menggambarkan tingkat kecakapan syaraf
motorik.
d. Perbedaan
dalam Latar Belakang
Sekelompok
individu dengan perbedaan latar belakang dan pengalaman dapat memperlancar atau
sebaliknya menghambat prestasi belajar mereka. Misalnya, pengalaman-pengalaman
belajar yang dimiliki anak dirumah mempengaruhi prestasinya dalam situasi
belajar yang disajikan di sekolah.
Latar
belakang individu dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar. Faktor dari
dalam misalnya, kecerdasan, kemauan, bakat, minat, emosi, perhatian, kebiasaan
bekerja sama, dan kesehatan yang mendukung belajar. Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi
latar belakang budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya
yang satu dengan budaya yang lainnya. Perbedaan latar belakang, yang mliputi
perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi perkembangan
anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat
kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
e. Perbedaan
dalam Bakat
Bakat
adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Bakat dapat juga diartikan
sebagai kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana keberhasilan seseorang
untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu bilamana seseorang diberi
latihan-latihan tertentu. Misalnya seseorang yang mempunyai bakat numerical
yang baik, bila diberi latihan-latihan akuntansi keuangan, akan mudah untuk
menguasai masalah akuntansi, begitu pula sebaliknya.
Bakat
adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang
relatif bisa bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat
akademis khusus). Bakat khusus juga disebut juga talent.
Perkembangan
bakat dimiliki secara individual. Bakat akan berkembang dengan baik jika
mendapat rangsangan atau kesempatan dan pemupukan secara tepat. Sebaliknya,
bakat tidak dapat berkembang sama sekali manakala lingkungan tidak memberikan
kesempatan untuk berkembang.
f. Perbedaa
dalam Kesiapan Belajar
Belajar
adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman yang akan
membuat suatu individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu (kognitif), dari
tidak mau menjadi mau (afektif) dan dari tidak bisa menjadi bisa (psikomotorik),
misalnya seseorang anak yang belajar mengendarai sepeda akan terlebih dahulu
diberi pengarahan oleh orang tuanya lalu anak tersebut mencoba untuk
mengendarai sepeda hingga menjadi bisa.
Proses
belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud dengan kesiapan ialah kondisi
individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu terdapat
berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Seseorang siswa
yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami
kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan
pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang
baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang
dapat belajar. Sedangkan Proses kematangan dan belajar akan sangat menentukan
kesiapan belajar pada seseorang, misalnya seseorang yang proses kematangan dan
belajarnya baik akan memiliki kesiapan belajar yang jauh lebih baik dengan
seseorang yang proses kematangan dan belajarnya buruk. Perbedaan kesiapan
individu tidak saja disebabkan oleh keragaman dalam rentang kematangan tetapi
juga oleh keragaman dalam latar belakang sebelumnya.
C. Aspek-aspek
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Individu
1. Pertumbuhan
Fisik
Pertumbuhan
fisik adalah perubahan fisik dari kecil atau pendek menjadi besar dan panjang
yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir hingga dewasa. Berikut masa-masa
pada pertumbuhan fisik.
2. Perkembangan
Intelektual
Intelektual
atau pola pikir seseorang berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otaknya.
Karena berpikir pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan
intelektual dipengaruhi oleh kematangan syaraf otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik. Perkembangan intelektual diawali dengan kemampuan
mengenal dunia luar. Awalnya respon
terhadap rangsangan dari luar merupakan aktivitas reflektif, seiring
dengan bertambahnya usia aktivitas tersebut berkurangterhadap setiap rangsangan
dari luar dan selanjutnya mulai terkoordinasikan. Perkembangan berikutnya
ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan memilih dan menolak sesuatu
(proses analisis, evaluasi, membuat kesimpulan dan diakhiri dengan pembuatan
keputusan.
3. Bakat
Khusus
Bakat
adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu yang memerlukan
rangsangan atau latihan agar berkembang dengan baik. Seseorang yang memiliki
bakat akan mudah diamati karena kemampuan yang dimilikinya berkembang dengan
pesat. Sedangkan menurut Guilford, bakat mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi
perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual. Ketiga dimensi
tersebut mengilustrasikan bahwa bakat mencakup kemampuan dalam penginderaan,
ketepatan dan kecakapan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak,
serta kemampuan berfikir intelegen. Atas dasar bakat yang dimilikinya seorang
individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam bertindak dan menguasai serta
memecahkan masalah dibandingkan dengan orang lain. Bakat khusus merupakan salah
satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti bidang seni, olahraga, atau
keterampilan.
4. Sosial
Manusia
adalah makluk social. Manusia tidak mampu hidup seorang diri tanpa bantuan
orang lain. Sejak lahir manusia yang belum mengenal orang-orang di sekitarnya,
berangsur- angsur mulai berkembang untuk mengenal dunia luar, meresponnya dan
akhirnya saling kenal mengenal saling membantu satu sama lain.
5. Bahasa
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang bias berupa tanda, gerak, suarayang berguna
untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Kemampuan berbahasa seseorang
mulai ada dan berkembang sejak ia dilahirkan. Kemampuan itu mulai tampak dengan
adanya ungkapan-ungkapan sederhana yang berupa tangisan yang menggambarkan rasa
sedih dan kecewa, sennyum sebagai ungkapan rasa senang dan ekspresi-ekspresi
lainnya yang terlihat pada masa bayi. Kemampuan berbahasa itu berangsur-angsur
mulai berkembang seiring dengan bertambahnya usia hingga ungkapan itu dapat
dimengerti dan bias berkomunikasi dengan orang lain.
6.
Sikap, nilai dan moral
Dalam perjalanan hidup seorang manusia, pembelajaran
terhadap nilai, moral, dan sikap tidak serta merta muncul sejak lahir. Hal itu
disebabkan karena pada masa itu belum ada kemampuan untuk berinteraksi dan
mengenal dunia luar. Seiring dengan perkembangan usia, mereka mulai
berinteraksi dengan dunia luar. Dalm hal ini khususnya orang tua yang memegang
peranan penting dalam upaya penanaman nilai, sikap dan moral pada diri anak.
Walaupun pada masa ini upaya ini masih berupa paksaan saja, dalam artian anak
masih belum mengerti akan maknanya, anak lama klelamaan akan terbiasa dan pada
akhirnya dapat terbawa dalam jiwa mereka saat mereka dewasa kelak.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia
merupakan kesatuan dari makhluk individu dan sosial, kesatuan jasmani dan
rohani, dan sebagai makhluk Tuhan. Artinya manusia merupakan kesatuan individu
yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Setiap
individu memiliki karakteristik bawaan (heredity) dan lingkungan (environment).
Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang dibawa sejak lahir baik yang berkaitan dengan faktor biologis
maupun sosial psikologis. Kepribadian, perilaku, apa yang diperbuat,
dipikirkan, dan dirasakan oleh seorang (individu) merupakan hasil dari
perpaduan antara faktor biologis sebagaimana unsur bawaan dan pengaruh
lingkungan.
Pembahasan
tentang aspek-aspek perkembangan individu dikenali ada dua hal yang menonjol,
yaitu : umumnya manusia mempunyai unsur kesamaan dalam pola perkembangannya dan
pola yang bersifat umum itu manusia
cenderung berbeda fisik dan nonfisik. Disini dibahas perbedaan individu dalam
hal perbedaan kognitif, perbedan dalam kecakapan bahasa, perbedaan dalam
kecakapan motorik, perbedaan dalan latar belakang, perbedaan dalam bakat, dan
perbedaan dalam kesiapan belajar.
Aspek
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu adalah pertumbuhan
fisik, perkembangan intelektual, bakat khusus, sosial, bahasa, sikap, nilai dan
moral.
B. Saran
1. Sebaiknya
konsep yang telah diketahui oleh seorang calon tenaga pengajar dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya dan dijadikan pembelajaran yang
akan diterapkan oleh calon pengajar.
2. Untuk
menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi yang lain
Daftar Pustaka
Black, Blog.2013.Karakteristik dan Perbedaan Individu.[Online].
Tersedia:
http://konsepblackbook.blogspot.com.[26 September 2014]
http://konsepblackbook.blogspot.com.[26 September 2014]
Cahyono, Didik.2013.Karakteristik dan Perbedaan Individu.[Online].
Tersedia:
http://areknerut.wordpress.com.[26 September 2014]
http://areknerut.wordpress.com.[26 September 2014]
Jaya, Aisyah. 2013.Pengertian Individu dan Karakteristiknya.[Online].Tersedia:
http://macam-macammetodepembelajaran.blogspot.com
http://macam-macammetodepembelajaran.blogspot.com
0 Comments: