Tuesday, October 7, 2014

Makalah Karakeristik dan Perbedaan Individu


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang, sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia sebagai apa danya manusia dan dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk yang berbuat atau homo faber, makhluk yang dapat didik atau homo educandum, dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia tersebut. berbagai pandangan tersebut membuktikan bahwa, manusia adalah makhluk yang kompleks.
Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang dimaksud manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan manunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrat manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi : (i) individu dan sosial, (ii) jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat.
Uraian tentang manusia berkaitan dengan kedudukannya sebagai peserta didik, haruslah menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan kepentingan pendidika, akan lebih ditekankan hakiki mansuia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan kehidupannya di akhirat.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari individu?
2.      Bagaimanakah karakteristik individu?
3.      Apa sajakah perbedaan yang ada pada individu?
4.      Apa sajakah aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu?

C.     Tujuan Penyusunan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Menjelaskan definisi individu secara keseluruhan.
2.      Menjelaskan karakteristik masing-masing individu.
3.      Menjelaskan perbedaan yang ada pada individu.
4.      Menjelaskan aspek-aspek yang mempengaruh pertumbuhan dan perkembangan individu

D.    Manfaat Penyusunan Makalah
a.       Penyusun
Penyusun dapat berbagi ilmu, dan menambah wawasan kami tentang Karakteristik dan Perbedaan Individu serta pengertian-pengertiannya dan aplikasinya.
b.      Pembaca
Pembaca dapat meningkatkan wawasan  tentang Karakteristik dan Perbedaan Individu serta pengertian-pengertiannya dan aplikasinya.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Individu dan Karakteristiknya
1.      Pengertian Individu
Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan dan oknum. Setiap orang, apakah ia seorang anak atau seorang orang dewasa dan apakah ia berada di dalam suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut Individu. Individu menunjukkan kedudukan seorang sebagai orang-perorang atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang-perorang, berkaitan dengan perseorangan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilkinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Jadi anak dibantu oleh guru, orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
2.      Karakteristik Individu
Setiap individu memiliki karakteristik bawaan (heredity) dan lingkungan (environment). Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang dibawa sejak lahir  baik yang berkaitan dengan faktor biologis maupun sosial psikologis. Kepribadian, perilaku, apa yang diperbuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seorang (individu) merupakan hasil dari perpaduan antara faktor biologis sebagaimana unsur bawaan dan pengaruh lingkungan.
Dikenali bahwa anak mulai masuk sekolah tidak tidak selalu sama umurnya. Mereka selalu menunjukkaan berbeda karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya ke sekolah, pada akhirnya terbentuk pengaruh lingkungan dan hal lain yang mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilannyadi sekolah, selanjutnya bagi masa depan kehidupannya.
Sejak pembuahan (konsepsi ) kehidupan yang baru itu secara berkesinambungan dipengaruhi oleh berbagai faktorlingkungan yang merangsang. Setiap rangsangan tersebut, baik secara terpisan atau terpadu dengan rangsangan yang lain semuanya membantu perkembangan potensi-potensi biologis demi terbentuknya perilaku maanusia yang dibawa sejak lahir. Hal tersebut pada gilirannya membentuk suatu pola karakteristik perilaku yang dapat mewujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik beda dengan individu – individu lain.

B.     Perbedaan Individu
Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu (i) semua diri manusia mempuyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya dan (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia-secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungana berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut.
Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Makna “perbedaan” dalam “perbedaan individual”  menurut Lindgreen (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Seorang ibu yang memiliki seorang bayi, bertutur bahwa bayinya banyak menangis, bergerak, dan kuat minum. Ibu lain yang juga memiliki seorang bayi, menceritakan bahwa bayinya  pendiam, banyak tidur, tetapi kuat minum. Cerita kedua ibu itu telah menunjukkan bhawa kedua bayi itu memiliki ciri dan sifat yang berbeda satu sama lainnya.
Seorang guru setiap tahun ajaran baru selalu menghadapi siswa yang berbeda satu sama lain. Siswa yang berada di dalam sebuah kelas, tidak terdapt seorangpun yang sama. Kemungkinan ada dua orrang kelihatannya jika diamati benar-benar antara keduanya tentu terdapat perbedaan. Perbedaan yang segera dapat dikenal oleh guru tentang siswanya adalah perbedaan fisiknya : seperti tinggi badan, bentuk badan, warna kulit, bentuk muka, dan semacamnya. Dari fisik, seorang guru cepat mengenal sisiwa di kelasnya satu persatu. Ciri lain yang segera dapat dikenal adalah tingkah laku masing-masing siswa, begitu pula suara mereka. Ada siswa yang lincah, banyak bergerak, pendiiam, dan sebagainya. Ada siswa yang nada suaranya kecil atau tinggi dan ada yang besar atau rendah, ada yang jika berbicara cepat dan dan ada pula yang pelan-pelan. Apabila ditelusuri secara cermat siswa yang satu dengan yang lain memiliki sifat-sifat psikis yang berbeda-beda.
Bidang-bidang Perbedaan
Garey (Oxendine, 1984) mengkategorikan perbedaan individual kedalam bidang-bidang berikut:
1.      Perbedaan fisik: usia, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2.      Perbedaan social termasuk status social ekonomi, agama hubungan keluarga dan suku.
3.      Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.
4.      Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar.
5.      Perbedaan kecakapan atau kepandaian disekolah.
Perbedaan fisik bukan hanya terbatas pada cirri yang dapat di amati dengan panca indera kita, seperti tinggi badan, warna kulit, jenis kelamin, nada suara dan bau keringat, akan tetapi juga cirri lain yang dapat diketahui setelah diperoleh informasi atau di adakan pengukuran.  Usia, berat badan, kecepatan berlari, golongan darah, pendengaran, pengliahatan dan semacamnya  merupakan cirri-ciri yang tidak dapat diamati denga pengindraan.
Secara kodrati manusia memiliki potensi dasar yang secara esensial membedakan manusia dengan hewan, yaitu pikiran, perassan dan kehendak. Sekalipun demikian potensi dasar yang dimilikinya itu tidaklah sama bagi masing-masing manusia. Oleh karena itu sikap, minat, kemampuan berfikir, watak, perilakunya, serta hasil belajar manusia berbeda-beda.
Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka dirumah maupun disekolah. Gejala yang diamati adalah bahwa mereka menjadi lebih mampu dalam bidang seni atau bidang ekspresi lain, seperti olahraga dan keterampilan, sebagian lagi dapat lebih mampu dalam bidang kognitif atau yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
a.       Perbedaan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya. Setiap saat, bila diperlukan pengetahuan yang dimilikinya itu dapat direproduksi. Banyak atau sedikit, tepat atau kurang tepat pengetahuan itu dapat dimiliki dan dapat diproduksi kembali merupakan tingkat kemampuan kognitif seseorang.
Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Sebagaimana diketahui bahwa hasil belajar merupakan perpaduan antara factor pembawaan dengan factor lingkungan (factor dasar dan factor ajar). Factor dasar yang berpengaruh menonjol pada kemampuan kognitif ini adalah bakat dan kecerdasan (intelegensi).  Intelegensi sangat berpengauruh pada kemampuan kognitif seseorang. Dikatakan bahwa kecerdasan dan nilai kemampuan kognitif berkorelasi tinggi dan positif, semakin tinggi nilai kecerdasan seseorang semakin tinggi kemampuan kognitifnya.
b.      Perbedaan kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupnnya. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang unntuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa tersenut sangat dipengaruhi oleh factor kecerdasan dan lingkungan. Factor-faktor lain yang juga penting antara lain adalah fisik, terutama organ bicara.

c.       Perbedaan kecakapan motorik
      Kecakapan motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja syaraf yang sistematis. Alat indera menerima rangsanga, rangsangan tersebut diteruskan melalui syaraf sensoris ke syaraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf motorik uuntuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan. Dengan demikian ketetapan kerja syaraf akan menghasilkan suatu bentuk kegiatan tepat, dalam arti kesesuaian antara rangsangan dan responnya. Kerja ini akan menggambarkan tingkat kecakapan syaraf motorik.
d.      Perbedaan dalam Latar Belakang
Sekelompok individu dengan perbedaan latar belakang dan pengalaman dapat memperlancar atau sebaliknya menghambat prestasi belajar mereka. Misalnya, pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki anak dirumah mempengaruhi prestasinya dalam situasi belajar yang disajikan di sekolah.
Latar belakang individu dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar. Faktor dari dalam misalnya, kecerdasan, kemauan, bakat, minat, emosi, perhatian, kebiasaan bekerja sama, dan kesehatan yang mendukung belajar.  Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar belakang budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.

e.       Perbedaan dalam Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Bakat dapat juga diartikan sebagai kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana keberhasilan seseorang untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu bilamana seseorang diberi latihan-latihan tertentu. Misalnya seseorang yang mempunyai bakat numerical yang baik, bila diberi latihan-latihan akuntansi keuangan, akan mudah untuk menguasai masalah akuntansi, begitu pula sebaliknya.
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang relatif bisa bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus juga disebut juga talent.
Perkembangan bakat dimiliki secara individual. Bakat akan berkembang dengan baik jika mendapat rangsangan atau kesempatan dan pemupukan secara tepat. Sebaliknya, bakat tidak dapat berkembang sama sekali manakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang.
f.       Perbedaa dalam Kesiapan Belajar
Belajar adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman yang akan membuat suatu individu berubah dari tidak tahu menjadi tahu (kognitif), dari tidak mau menjadi mau (afektif) dan dari tidak bisa menjadi bisa (psikomotorik), misalnya seseorang anak yang belajar mengendarai sepeda akan terlebih dahulu diberi pengarahan oleh orang tuanya lalu anak tersebut mencoba untuk mengendarai sepeda hingga menjadi bisa.
Proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud dengan kesiapan ialah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Seseorang siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar. Sedangkan Proses kematangan dan belajar akan sangat menentukan kesiapan belajar pada seseorang, misalnya seseorang yang proses kematangan dan belajarnya baik akan memiliki kesiapan belajar yang jauh lebih baik dengan seseorang yang proses kematangan dan belajarnya buruk. Perbedaan kesiapan individu tidak saja disebabkan oleh keragaman dalam rentang kematangan tetapi juga oleh keragaman dalam latar belakang sebelumnya.

C.     Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Individu
1.      Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik dari kecil atau pendek menjadi besar dan panjang yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir hingga dewasa. Berikut masa-masa pada pertumbuhan fisik.
2.      Perkembangan Intelektual
Intelektual atau pola pikir seseorang berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otaknya. Karena berpikir pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual dipengaruhi oleh kematangan syaraf otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Perkembangan intelektual diawali dengan kemampuan mengenal dunia luar. Awalnya respon  terhadap rangsangan dari luar merupakan aktivitas reflektif, seiring dengan bertambahnya usia aktivitas tersebut berkurangterhadap setiap rangsangan dari luar dan selanjutnya mulai terkoordinasikan. Perkembangan berikutnya ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan memilih dan menolak sesuatu (proses analisis, evaluasi, membuat kesimpulan dan diakhiri dengan pembuatan keputusan.
3.      Bakat Khusus
Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu yang memerlukan rangsangan atau latihan agar berkembang dengan baik. Seseorang yang memiliki bakat akan mudah diamati karena kemampuan yang dimilikinya berkembang dengan pesat. Sedangkan menurut Guilford, bakat mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual. Ketiga dimensi tersebut mengilustrasikan bahwa bakat mencakup kemampuan dalam penginderaan, ketepatan dan kecakapan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak, serta kemampuan berfikir intelegen. Atas dasar bakat yang dimilikinya seorang individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam bertindak dan menguasai serta memecahkan masalah dibandingkan dengan orang lain. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti bidang seni, olahraga, atau keterampilan.
4.      Sosial
Manusia adalah makluk social. Manusia tidak mampu hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain. Sejak lahir manusia yang belum mengenal orang-orang di sekitarnya, berangsur- angsur mulai berkembang untuk mengenal dunia luar, meresponnya dan akhirnya saling kenal mengenal saling membantu satu sama lain.
5.      Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bias berupa tanda, gerak, suarayang berguna untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Kemampuan berbahasa seseorang mulai ada dan berkembang sejak ia dilahirkan. Kemampuan itu mulai tampak dengan adanya ungkapan-ungkapan sederhana yang berupa tangisan yang menggambarkan rasa sedih dan kecewa, sennyum sebagai ungkapan rasa senang dan ekspresi-ekspresi lainnya yang terlihat pada masa bayi. Kemampuan berbahasa itu berangsur-angsur mulai berkembang seiring dengan bertambahnya usia hingga ungkapan itu dapat dimengerti dan bias berkomunikasi dengan orang lain.
6.      Sikap, nilai dan moral
      Dalam perjalanan hidup seorang manusia, pembelajaran terhadap nilai, moral, dan sikap tidak serta merta muncul sejak lahir. Hal itu disebabkan karena pada masa itu belum ada kemampuan untuk berinteraksi dan mengenal dunia luar. Seiring dengan perkembangan usia, mereka mulai berinteraksi dengan dunia luar. Dalm hal ini khususnya orang tua yang memegang peranan penting dalam upaya penanaman nilai, sikap dan moral pada diri anak. Walaupun pada masa ini upaya ini masih berupa paksaan saja, dalam artian anak masih belum mengerti akan maknanya, anak lama klelamaan akan terbiasa dan pada akhirnya dapat terbawa dalam jiwa mereka saat mereka dewasa kelak.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manusia merupakan kesatuan dari makhluk individu dan sosial, kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan. Artinya manusia merupakan kesatuan individu yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Setiap individu memiliki karakteristik bawaan (heredity) dan lingkungan (environment). Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang dibawa sejak lahir  baik yang berkaitan dengan faktor biologis maupun sosial psikologis. Kepribadian, perilaku, apa yang diperbuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seorang (individu) merupakan hasil dari perpaduan antara faktor biologis sebagaimana unsur bawaan dan pengaruh lingkungan.
Pembahasan tentang aspek-aspek perkembangan individu dikenali ada dua hal yang menonjol, yaitu : umumnya manusia mempunyai unsur kesamaan dalam pola perkembangannya dan pola yang bersifat umum  itu manusia cenderung berbeda fisik dan nonfisik. Disini dibahas perbedaan individu dalam hal perbedaan kognitif, perbedan dalam kecakapan bahasa, perbedaan dalam kecakapan motorik, perbedaan dalan latar belakang, perbedaan dalam bakat, dan perbedaan dalam kesiapan belajar.
Aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu adalah pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, bakat khusus, sosial, bahasa, sikap, nilai dan moral.
B.     Saran
1.      Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang calon tenaga pengajar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya dan dijadikan pembelajaran yang akan diterapkan oleh calon pengajar.
2.      Untuk menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi yang lain


Daftar Pustaka
Black, Blog.2013.Karakteristik dan Perbedaan Individu.[Online]. Tersedia:
           http://konsepblackbook.blogspot.com.[26 September 2014]
Cahyono, Didik.2013.Karakteristik dan Perbedaan Individu.[Online]. Tersedia:
           http://areknerut.wordpress.com.[26 September 2014]
Jaya, Aisyah. 2013.Pengertian Individu dan Karakteristiknya.[Online].Tersedia:
          http://macam-macammetodepembelajaran.blogspot.com

Previous Post
Next Post

Seorang lulusan sarjana pendidikan yang sekarang menjadi pengajar di salah satu satuan pendidikan dan seorang guru les di salah satu instansi. Serta sekarang mulai mejadi blogger.

0 Comments: