BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam
peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan
bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri
merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan
mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun
terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal
masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu
mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak
orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata
globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi
dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat
bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara
terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga
teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan
globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara
insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya
koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Globalisasi juga
berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya
berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
1.2
Perumusan
Masalah
1.2.1 Apakah pengertian globalisasi ?
1.2.2 Bagaimanakah proses globalisasi ?
1.2.3 Apa pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara ?
1.2.1 Apakah pengertian globalisasi ?
1.2.2 Bagaimanakah proses globalisasi ?
1.2.3 Apa pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui pengertian globalisasi.
1.3.2 Mengetahui bagaimana proses globalisasi.
1.3.3 Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
1.3.1 Mengetahui pengertian globalisasi.
1.3.2 Mengetahui bagaimana proses globalisasi.
1.3.3 Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan ini bermanfaat bagi :
a. Penulis
Meningkatkan pengetahuan tambahan tentang globalisasi.
b. Pembaca
Pembaca bisa mengetahui pengertian globalisasi dan semua pengetahuan tentang globalisasi.
Penulisan ini bermanfaat bagi :
a. Penulis
Meningkatkan pengetahuan tambahan tentang globalisasi.
b. Pembaca
Pembaca bisa mengetahui pengertian globalisasi dan semua pengetahuan tentang globalisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Proses Globalisasi
1. Pengertian
Globalisasi
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang
globalisasi, seyogyanya kita harus memahami terlebih dahulu pengertian
globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary
English, mengartikan global dengan concerning the whole earth.
Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau seluruh alam
jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah, kejadian,
kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam kehidupan yang lebih
luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah suatu
proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia
menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di
daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah
keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke
dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat
majemuk, kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi, globalisasi merupakan proses
pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi
global.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep
globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar negara
(stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state)
tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di negara lain. Pengertian
“sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan
kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat dikatakan
bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses pengintegrasian manusia dengan
segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan
yang lebih besar.
2. Proses
Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu
fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad
lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus
globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih pada
pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon
genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu
terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga
ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli
(konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau
sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan
perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini
dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
2.2 Pengaruh
Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di
dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu
kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita semua merupakan
makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi,
politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling
ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era tatanan
kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara
khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan
manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik, dan arena budaya.
Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap
menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak
dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di
tengah-tengah arus globalisasi.
Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang
sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya
komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang
dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin
demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka
melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan
diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.
Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu
dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan
Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi
semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan politik semakin terlihat.
Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa
beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah
laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita
seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa
kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya
yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada
pengaruh-pengaruh budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia
dari perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing
tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan
dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling
menghargai antar kebudayaan yang ada.
2.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Remaja
Di zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana
yang tidak mengenal makna dari kata “Globalisasi”? Hampir 90% dari mereka yang
sudah akrab bahkan menjadikan globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka.
Adapun 10% yang tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi adalah
remaja yang masih jauh tertinggal dari modernisasi. Umumnya mereka yang tinggal
di dalam suku pedalaman dan masih memegang teguh adat istiadat yang sudah
diturunkan turun-temurun dari nenek moyang mereka. Sebagian besar dari mereka
tidak menempuh jenjang pendidikan dan lebih memilih tinggal di rumah dan
membantu orang tua. Maka tidak heran jika mereka sama sekali tidak mengenal
makna globalisasi, bagaimana bisa mereka mengenal? Baca tulis pun mereka tidak
bisa.
Seperti apa
yang sudah dijelaskan sebelumnya, hampir 90% remaja yang sudah sangat mengenal
kata “Globalisasi”. Walaupun kata globalisasi sudah sangat dikenal akrab, bukan
berarti globalisasi itu tidak memberikan dampak bagi para remaja. Globalisasi
dapat kita jadikan sebagai teman, atau pun sebagai lawan. Teman yang baik tentu
saja dapat memberikan dampak yang baik pula. Begitu pula dengan lawan, lawan
yang kejam juga dapat akan memberikan dampak yang kejam pula bagi kita. Nah, seperti
itu pulalah globalisasi dapat berdampak bagi remaja. Sebagai remaja yang
terpelajar, kita harus dapat memilah-milah dampak dari globalisasi, mana yang
patut dicontoh, dan mana yang tidak. Mana yang patut dijadikan teman, dan mana
yang harus dijadikan musuh.
Kali ini kita
akan membahas dampak-dampak apa sajakah yang dapat dihasilkan dari globalisasi.
Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Namun sebelum itu, saja akan
menjelaskan berbagai macam penjelasan dari “Globalisasi” sebagai pendahuluan
kita. Dalam pengertian yang luas,globalisasi adalah proses penyebaran
unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui
media cetak dan elektronik. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai
hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Menurut
Achmad Suparmanglobalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda
atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah.
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai
budaya luar seperti:
1. Selalu
meningkatkan ilmu pengetahuan,
2. Patuh
hukum,
3. Kemandirian,
4. Keterbukaan,
5. Rasionalisasi,
6. Etos
kerja,
7. Kemampuan
memprediksi,
8. Efisiensi
dan produktivitas,
9. Keberanian
bersaing,
10. Manajemen
resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran,
diantaranya:
1. Lembaga
pendidikan dan ilmu pengetahuan,
2. Lembaga
keagamaan,
3. Industri
internasional dan lembaga perdagangan,
4. Wisata
mancanegara,
5. Saluran
komunikasi dan telekomunikasi internasional,
6. Media
elektronik termasuk internet,
7. Etika
dan budaya.
Dari
penjelasan di atas, dapat kita simpulkan dari media apa sajakah yang dapat
menjadi sumber dari dampak-dampak globalisasi bagi para remaja. Masa-masa
remaja dapat dikatakan masa yang paling menyenangkan. Kebanyakan remaja masih
memiliki sifat cenderung labil atau cenderung mengikuti perkembangan di
sekitarnya. Mereka beranggapan pada masa remaja, mereka dapat dengan bebas
melakukan apa yang mereka suka. Jika tidak mengikuti perkembangan, berarti
mereka tidak modern atau ketinggalan zaman. Dengan sifat seperti itu, akan
lebih banyak dampak globalisasi yang mereka dapatkan secara tidak sadar. Baik
itu dampak positif maupun negatif. Sumber dari dampak-dampak bagi para remaja
umumnya mudah didapatkan dari perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan,
perkembangan dalam media komunikasi, elektronik, termasuk internet, dan juga
dalam perkembangan etika dan budaya. Pernahkah kita berpikir untuk
membandingkan masa-masa saat orang tua kita masih remaja dengan masa remaja
kita sekarang? Pernahkah kita bertanya pada mereka bagaimana menurut mereka
tentang perbedaan zaman remaja dulu dengan yang sekarang? Jika kalian bertanya,
jawabannya sudah dipastikan, “Sangat jauh berubah”. Bagaimana perubahannya?
Sebagian berubah menjadi jauh lebih baik, dan sebagian lainnya berubah menjadi
sedikit lebih buruk dan mengecewakan. Itu semua diakibatkan oleh dampak dari
globalisasi.
2.4 Perkembangan Etika dan Budaya
Siapa sangka etika remaja masa kini jauh lebih baik
dengan remaja masa lalu? Ternyata itu memang benar adanya, hanya sedikit dari
kalangan remaja yang benar-benar menerapkan sikap sopan dan santun di
lingkungannya, baik kepada yang lebih tua maupun kepada yang lebih muda.
1. Gaya
hidup kebarat-baratan
Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama kaum perempuan, sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80% sudah berani mencoba dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah yang sangat kita sayangkan dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi peran penerus pahlawan bangsa.
Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama kaum perempuan, sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80% sudah berani mencoba dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah yang sangat kita sayangkan dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi peran penerus pahlawan bangsa.
2. Semakin
lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan musyawarah
mufakat, dan gotong royong.
3. Semakin
sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional
kita.
4. Remaja
mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.
Dampak negatif tersebut sangat perlu diantisipasi
dan ditanggulangi dari bahaya globalisasi, disamping dampak negatif yang
dirasakan. Beberapa cara mengantisipasi dampak negatif globalisasi adalah
sebagai berikut:
Kerjasama yang selaras antara pihak sekolah baik
tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas maupun lembaga sejenis dengan pihak
wali/orang tua siswa dalam hal pengawasan kegiatan di dalam maupun di luar
sekolah.
2. 5 Ciri-ciri
Globalisasi
Berikut ini beberapa
ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia
1
Perubahan dalam Konstantin ruang dan
waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit,
dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
2
Pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
3
Peningkatan interaksi kultural melalui
perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita
dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
4
Meningkatnya masalah bersama, misalnya
pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan
lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan
bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan
pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan
dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah
dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa
ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang
mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi
sebagai zaman transformasi sosial.
2.6 Dampak Globalisasi
Globalisasi juga menimbulkan berbagai dampak yang
merupakan permasalahan global. Dampak dari globalisasi tersebut itu adalah:
1. Dampak
positif globalisasi antara lain:
a. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
b. Mudah melakukan komunikasi
c. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
d. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
e. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
f. Mudah memenuhi kebutuhan
a. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
b. Mudah melakukan komunikasi
c. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
d. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
e. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
f. Mudah memenuhi kebutuhan
2. Dampak
negatif globalisasi antara lain:
a. Informasi yang tidak tersaring
b. Perilaku konsumtif
c. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
d. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
e. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan
suatu Negara.
a. Informasi yang tidak tersaring
b. Perilaku konsumtif
c. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
d. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
e. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan
suatu Negara.
2.7 Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap
Globalisasi
1. Latar
Belakang dan Pengertian
Proses globalisasi yang membawa dampak positif
maupun dampak negatif telah menembus ke segala penjuru dunia tanpa mengenal
batas administrasi negara. Oleh karena itu, tindakan preventif yang harus kita
lakukan terhadap arus globalisasi yaitu bersikap waspada dan selektif terhadap
segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan
nasional yang kuat.
Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk
memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan
masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati, rasional, dan
normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar sehingga apa yang telah
menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh tanggung jawab.
2. Nilai Dasar
Pancasila sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai nilai dasar yang dapat membentengi
pengaruh buruk akibat arus globalisasi. Nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan
pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap adil kepada
sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan.
Nilai persatuan Indonesia
memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memberikan pemahaman
kepada bangsa Indonesia untuk bersikap demokratis yang dilandasi dengan
tanggung jawab.
Nilai keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia memberikan pemahaman dan penyadaran kepada bangsa
Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan dan
kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai dan sikap
kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
2.8 Menentukan Posisi
Terhadap Implikasi Globalisasi
1.
Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak
kodrat manusia yang bersifat universal, baik sebagai individu, warga
masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala pelanggaran hak asasi
manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan tertentu, di negara tertentu,
dan bahkan di dunia.
Terhadap isu-isu hak asasi
manusia, posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha mencegah munculnya
pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain dengan cara meningkatkan
kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi manusia, mewujudkan keadilan
dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi hukum yang berlaku.
2.
Migrasi
Selain hak asasi manusia,
migrasi pun merupakan masalah global. Apakah itu bentuknya emigrasi, imigrasi,
atau pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu akan menimbulkan masalah
yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah keamanan, politik, ekonomi,
sosial, dan budaya.
3.
Demokrasi
Demokrasi dalam arti luas
meliputi demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Demokrasi menjadi isu
global karena nilai-nilai demokrasi yang semestinya menghormati hak-hak rakyat
dalam mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri telah dirampas oleh
penguasa.
Bangsa Indonesia menjunjung
tinggi nilai demokrasi yang berasaskan Pancasila, seperti memberikan kebebasan
berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan kepercayaan kepada rakyat untuk
menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa Indonesia senantiasa waspada terhadap
sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta kepribadian bangsa.
4.
Lingkungan Hidup dan Sumber Daya
Alam
Lingkungan hidup dan sumber daya
alam yang tidak terjaga dapat menimbulkan masalah global. Lingkungan hidup yang
penuh polusi akan menimbulkan dampak pada menurunnya derajat kesehatan
masyarakat.
5.
Perdamaian dan
Keamanan
Perdamaian dan keamanan menjadi
dambaan setiap umat manusia. Namun demikian, kenyataannya sampai saat ini
perdamaian dan keamanan masih sangat mencekam.
Masalah perdamaian dan keamanan
telah menjadi masalah global yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu negara
saja walaupun negara itu merupakan negara besar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan ialah membangun kerja sama, baik secara bilateral maupun secara multilateral.
2.9 Pengaruh Globalisasi Terhadap
Kebudayaan Nasional
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada
di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan
sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun
persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang
terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya
apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang
ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil
pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari
kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi
kebudayaan
1. Berkembangnya
pertukaran kebudayaan internasional.
2. Penyebaran
prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu
terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3. Berkembangnya
turisme dan pariwisata.
4. Semakin
banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5. Berkembangnya
mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
6. Bertambah
banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
7. Persaingan
bebas dalam bidang ekonomi
8. Meningkakan
interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa.
2.10 Pengaruh Globalisasi Terhadap
Kebudayaan Indonesia
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat
yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya
adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk
diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
(Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai
bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya
dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
1) Pengaruh
positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat
dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika
pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
2. Dari
aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa.
3. Dari
globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju
untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
2) Pengaruh
negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi
mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari
globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat
kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan
adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan
pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan
nasional bangsa.
5. Munculnya
sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama
warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara
langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan
dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau
hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa
yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk
diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila
dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap
tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas
nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu
gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada
masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun
masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu
masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses
globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi,
mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan negatif pada
pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah
satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan
kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan yang besar,
diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai dan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah
pada kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan
anarkis yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan
semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya
Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka.
3.2 Saran
Globalisasi memang sangat
berpengaruh pada kehidupan manusia, setiap hari manusia selalu mengikuti
perkembangan globalisasi. Kita sebagai generasi muda boleh mengikuti
perkembangan globalisasi tetapi harus mengetahui mana yang berdampak positif
dan yang negative.
DAFTAR
PUSTAKA
Ghazali,
Adeng. 2004. Civic Education. Bandung : Benang Merah Press
Muhlisin
dan Sujiyanto. 2005. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta :
Ganeca Exact
http://elfatsani.blogspot.com/2008/12/masalah-globalisasi.htmlyang
merasa ter-eksploitasi kebudayaan timurnya
http://kadri-blog.blogspot.com/2011/01/globalisasi-budaya.html
http://dhizaar27.wordpress.com/2011/03/03/makalah-globalisasi/
Atkinson & Atkinson. 1998. PEngantar PSikologi, edisi
kesebelas. Batam : Interaksara
0 Comments: