Hari
jum’at lalu saya mengikuti kegiatan Kemah Bakti Sosial yang diadakan di desa
Majalengkah. Setelah sampai di sana saya melihat begitu indahnya tempat itu, di
samping kanan-kiri banyak terdapat pepohonan dan rumput-rumputan, tetapi saya
tidak mengetahui pohon dan rumput-rumputan apakah itu, karena begitu
beragamnya. Sungguh indahnya anugrah Tuhan ini yang telah menciptakan
tumbuh-tumbuhan di dunia ini. Alangkah indahnya jika kita merawatnya dan tidak
merusaknya, tetapi bukan di tempat itu saja yang memiliki banyak pepohohan, di
tempat lainpun banyak.
Indonesia, iya Indonesia negeri kita ini adalah
negeri yang kaya akan berbagai macam hewan, tumbuh-tumbuhan serta beragam jenis
lainnya, dan saking kayanya sehingga kita seakan memiliki sikap acuh tak acuh
terhadap apa yang kita miliki, kita tidak menyadari bahwa Indonesia ini adalah menduduki
nomor dua terkaya akan keanekaragaman
hayatinya setelah brazil. Sebagai warga Indonesia, kita harus memiliki
kepedulian tersendiri terhadap keanekaragaman hayati karena negeri kita
dijuluki gudang botani dunia dan negara megabiodiversity. Namun,
perhatian kita terhadap kekayaan ini sangat kurang sehingga banyak jenis
makhluk hidup mengalami kepunahan, menjadi langka, atau diakui secara hak paten
atas temuan spesies baru oleh orang-orang asing. Padahal, apabila bangsa
Indonesia terus mengeksplorasi kandungan flora, fauna, dan mikroorganisme yang
ada, masih banyak kesempatan mengidentifikasi dan membuat hak paten hasil temuan
atas nama sendiri. Masih sekitar 90% keanekaragaman hayati di Indonesia yang belum
teridentifikasi.
Apasih keanekaragaman hayati itu? Keanekaragaman
hayati adalah variasi
atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup, meliputi perbedaan pada tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme, materi genetik yang di kandungnya, serta
bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup. Seperti yang sudah di
paparkan tadi bahwa negeri kita ini kaya akan keanekaragaman hayati namun
sayangnya banyak berbagai jenis dari tingkatan keanekaragaman hayati di
Indonesia hampir punah dan bahkan sudah ada yang punah. Kepunahan itu terjadi
karna berbagai faktor, tetapi factor yang paling utama yaitu karena ulah tangan
manusia.
Akhir-akhir ini tingkat kepunahan keanekaragaman
hayati semakin meningkat, salah satu contohnya yaitu pada burung cenderawasih. Siapa
sih yang tidak kenal dengan burung cendrawasih nan indah ini? Satwa langka dari
Papua ini sejak dulu telah memikat hati banyak orang. Burung cendrawasih yang
menjadi fauna kebanggaan dan identitas dari Papua ini hidup di hutan lebat atau
di dataran rendah dan kebiasaannya bermain di pagi hari saat matahari mulai
menampakkan cahaya di ufuk .
Burung cendrawasih merupakan anggota famili
Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur,
pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota
keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama
bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.
Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm
hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod
Jambul-bergulung pada 430 gram.
Burung yang mendapat julukan burung surga itu dahulu
populasinya cukup banyak di hutan Papua, namun karena terus diburu akhirnya
populasinya kini menurun drastis dan sudah sulit dijumpai. Ada beberapa
penyebab mengapa jenis satwa langka ini terancam punah. Penyebabnya antara
lain, hutan tempat mereka berlindung dan berkembang biak mulai menyempit
seiring dengan semakin meningkatnya penebangan hutan oleh perusahaan pemegang
hak pengusahaan hutan (HPH). Faktor lain yang menyebabkan populasi burung
Cendrawasih menurun drastis adalah sifat reproduksi hewan langka tersebut sangat
lamban. Kondisi ini semakin diperburuk oleh pemburu liar. Kemudian factor
lainnya yaitu kebakaran hutan dan masih adanya aksi perburuan satwa langka untuk
diperjual belikan oleh masyarakat. Perburuan burung Cendrawasih sebenarnya sudah dilarang di pasaran
berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan, namun karena harga burung ini
cukup menggiurkan dan bisa memenuhi kebutuhan ekonomi, sehingga para pemburu
terus mengadakan perburuan liar.
Manusia, iya manusia adalah salah satu factor utama penyebab
kepunahan keanekaragaman hayati. Satu persatu setiap hari ada saja dari
berbagai keanekaragaman hayati yang terancam punah bahkan ada yang sudah punah.
Kita bayangkan jika suatu saat nanti semua keanekaragaman hayati di dunia ini
punah, bukankah keanekaragaman hayati itu memberikan manfaat yang sangat besar
dalam kelangsungan hidup manusia, lalu
bagaimana cara kita melestarikannya? Salah satu cara melestarikan
keanekaragaman hayati yang terancam punah seperti populasi burung cendrawasih
yang terus menurun yaitu ada beberapa pihak untuk mencoba melakukan
penangkaran. Salah satu yang berhasil melakukan penangkaran adalah Taman Burung
dan Rimba Reptil Bali di Gianyar Bali terhadap burung cendrawasih jenis kepala
merah
0 Comments: