BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang.
Membahas
tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya,
tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam,
dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia
adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan
alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positis
maupun negatif.
Manusia atau
orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo Sapiens (bahasa latin untuk manusia) sebuah spesies primata
dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia juga
sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil dan sebagai makhluk
sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.
Lingkungan
adalah Suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Lingkungan amat penting bagi
kehidupan manusia.
Segala yang
ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan
hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan
memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia, demikianpula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya.
Faktor
lingkungan (Tanah, Iklim, Topografi, Sumber daya alam) dapat menjadi pra
kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel
yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan
demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
- B. Rumusan masalah.
- Memahami
Pendalaman Mengenai Pengertian Manusia dan Lingkungan ?
- Apa
Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia ?
- Bagaimana
Kualitas Lingkungan dan Penduduk Terhadap Kesejahteraan ?
- Apa
saja Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat ?
- Apa saja Isu-isu Penting Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa ?
- C. Tujuan.
- Agar
mahasiswa dapat memahami pendalaman Pengertian Manusia dan Lingkungan ?
- Agar
mahasiswa dapat mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.
- Agar
mahasiswa dapat mengetahui kualitas lingkungan dan penduduk terhadap
kesejahteraan, problem lingkungan yang dihadapi manusia, serta isu-isu
persoalan lintas budaya dan bangsa.
BAB II
LANDASAN TEORI
- A. Pengertian Manusia dan Lingkungan.
- 1.
Pengertian Manusia.
Manusia
adalah Makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
dan mati dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negatif.
- 2.
Pengertian Lingkungan.
Lingkungan
adalah Suatu media di mana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal-balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill.
- B.
Hakikat dan Makna Lingkungan Bagi Manusia.
Manusia
hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah
lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir
peradaban –(Istilah Toynbee)- sebagai akibat dari kemampuan manusia
mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia
menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan
adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Pada hakikatnya,
manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi
kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan amat penting bagi kehidupan
manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung,
yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.
Arti Penting
Lingkungan Bagi Manusia adalah sebagai berikut:
- Lingkungan
merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh,
dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
- Lingkungan
memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
- Lingkungan
mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
- Lingkungan
memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
- Manusia
memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk
kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
Selain itu
ada pula peranan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui cara
sebagai berikut :
- Meningkatkan
kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.
- Menumbuhkembangkan
kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
- Menumbuhkan
ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
- Memberikan
saran dan pendapat.
- Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan.
- C. Kualitas Penduduk dan Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Manusia.
- Hubungan
Lingkungan dengan Kesejahteraan.
Berdasarkan
uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat antara lingkungan dengan
manusia. Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber
kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber
dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan
dalam hidup manusia.
Pengelolaan
Lingkungan Hidup adalah Upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan
hidup.
Pengelolaan
Lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
- Mencapai
kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
- Mengendalikan
pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
- Mewujudkan
manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
- Melaksanakan
pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan
yang akan datang.
- Melindungi
negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat
Pengelolaan Lingkungan Hidup Oleh Mansusia adalah Bagaimana manusia melakukan
berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan
juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan
manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.
Undang-undang
No. 23 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang mengatur hak,
kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak, kewajiban, dan
peran itu sebagai berikut:
- Setiap
orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat.
- Setiap
orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan
peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk
berperan dalam rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- Setiap
orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
- Setiap
yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi
yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
- Masyarakat
mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
- Hubungan
Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan.
Di negara,
penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar atau
set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga
merupakan pelaku pembangunan. Mereka adalah subjek dan objek dari pembangunan
negara. Pembangunan pada dasarnya dilakukan oleh penduduk negara dan ditujukan
untuk kebutuhan dan kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.
Hal yang
berkaitan dengan penduduk negara meliputi :
- Aspek
kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja,
dan kepribadian.
- Aspek
kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.
Perubahan
lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak
negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak
hanya meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko
bagi kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problematika besar
yang dialami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan hidup
merupakan satu dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM,
demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa
Problema Lingkungan Hidup dewasa ini antara lain :
- Pencemaran
(polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
- Masalah
kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran
hutan.
- Erosi
dan Banjir.
- Tanah
longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
- Menipisnya
lapisan ozon dan efek rumah kaca.
- Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Beberapa
masalah yang berkaitan kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup :
- Terus
menurunya kondisi Hutan Indonesia.
- Kerusakan
daerah aliran sungai.
- Habitat
ekosistem pesisir dan laut semakin rusak.
- Citra
pertambangan yang merusak lingkungan.
- Tingginya
ancaman terhadap keanekaragaman hayati.
- Pencemaran
air semakin meningkat.
- Kualitas udara semakin menurun, khususnya di ibu kota dankota-kota besar lainnya.
- D. Problematika Sosial Budaya yang dihadapi Masyarakat.
- Interaksi
dalam Lingkungan Sosial.
Interaksi
sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal
balik antara perorangan, antara kelompok manusia dalam bentuk akomodasi, kerja
sama, persaingan, dan pertikaian.
Interaksi
sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat
bersifat primer (face to face) dan dapat berbentuk sekunder (melalui media
perantara, koran, radio, tv, dan lain-lain). Komunikasi merupakan usaha
penyampaian informasi kepada manusia lain. Tanpa komunikasi tidak mungkin
terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan, atau simbol
lainnya. Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
akomodasi (accomodation), persaingan (competition), dan pertikaian (conflict).
- Pranata
dalam Lingkungan Sosial.
Pranata
sosial (dalam bahasa Inggris Istilahnya institution) menunjuk pada sistem
pola-pola resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi
(Koentjaraningrat, 1996). Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata
rangkaian tinakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam
kehidupan masyarakat.
- Problema
dalam Kehidupan Sosial.
Problema
sosial merupakan persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang abnormal,
amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak.
Sesuai
dengan faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan
sebagai berikut (Soerjono Soekanto, 1982):
- Problema
sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran.
- Problema
sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
- Problema
sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
- Problema
sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan
anak, konflik ras, dan konflik agama.
- E. Isu-isu Penting Tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa.
- Isu
Tentang Lingkungan.
- Kekurangan
Pangan.
- Kekurangan
Sumber Air Bersih.
- Polusi
atau Pencemaran.
- Perubahan Iklim.
- Isu
Tentang Kemanusiaan.
- Kemiskinan.
- Konflik
atau Perang.
- Wabah
Penyakit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Manusia
adalah Makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan
mati dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif maupun negatif.
Lingkungan
adalah Suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan
lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya
apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar
manusia dapat hidup sejahtera. Dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan
lingkungan, ada kalanya mengalami suatu problem atau masalah.
Problematika
lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat bisa berupa dalam hal:
interaksi dalam lingkungan sosial, pranata dalam lingkungan sosial, dan
problema dalam kehidupan sosial.
Isu-isu
penting persoalan lintas budaya dan bangsa dibagi menjadi dua, yaitu isu
tentang lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi
atau pencemaran, dan perubahan iklim), dan isu tentang kemanusiaan (kemiskinan,
konflik atau perang, wabah penyakit).
Saran :
Kepada
masyarakat yang sudah membaca dan memahami makalah ini, ada beberapa saran yang
kami sampaikan : Manusia sangat berhubungan dengan lingkungan, oleh karena
itu manusia harus mampu menjaga dan melestarikan lingkungannya, selain itu
manusia harus mampu menjaga eksistensinya dalam sosialisasi dengan manusia lain
di lingkungannya, manusia juga memiliki problema dalam kehidupannya sehingga
manusia dituntut untuk mampu menangani problema tersebut.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
-
Bambang S. Mintargo. 1986. Manusia dan Nilai Budaya. Jakarta: Universitas
Trisakti.
0 Comments: